Rabu, 14 Juni lalu Creative Media berkesempatan diundang dalam Focus Group Discussion yang diselenggarakan oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia). Dalam hal mengembangkan ekonomi di Indonesia ini, peran dari BEKRAF sendiri memegang tanggung jawab terhadap pengelolaan ekonomi kreatif. Badan bentukan pemerintah ini juga bertugas dalam membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, juga diikuti dengan beberapa program unggulan.
Diantaranya adalah Program Unggulan Deputi I hingga VI. Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif Indonesia) mengadakan acara yang bertema Strategi Kebijakan Pengembangan Promosi Produk Kreatif, bertempat di hotel Grand Darmo Suite, Surabaya yang diikuti 8 orang peserta dari berbagai jenis UKM, diantaranya UKM fashion (batik), UKM Musik tradisional, Pembuat Animasi (Cak Ikin), grup kuliner, dan Jasa Pembuatan Website (Creative Media). Dimana hal ini sesuai dengan visi misi yang dimiliki oleh BEKRAF sendiri yaitu Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia untuk mencapai ekonomi kreatif yang mandiri.
Acara berlangsung meriah dan menyenangkan, karena setiap bisnis yang berbeda saling berbagi informasi dan bertukar pikiran mengenai cara mengembangkan dan mempromosikan produk masing-masing. Ananta Takarina selaku PR & Marketing dan sebagai perwakilan Creative Media, memperkenalkan hadirnya jasa pembuatan website sebagai jembatan para pelaku UKM untuk memperkenalkan produknya agar dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Karena dari beberapa UKM yang tergolong pemain lama ternyata belum memiliki website.
Selain itu juga mengedukasi pentingnya website bagi bisnis di era digital yang sekarang semakin berkembang. Creative Media sendiri juga mendapatkan strategi penanganan customer dengan metode “Above the line” dan “Below the line”. Dimana calon customer mendapat perhatian dari pelaku bisnis dengan metode online maupun offline. Karena pendekatan dari 2 jalur dapat menjadi nilai tambah bagi pelaku UKM. Acara dirangkumkan bagaimana produk/jasa yang ditawarkan dari masing-masing cluster dapat diterima oleh masyarakat, dapat dihargai pemerintah, dan mendapatkan perhatian oleh pemerintah setempat.