Pada dasarnya, desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Tujuan dari desain interior sendiri adalah untuk mengembangkan fungsi, pengayaan estetis, dan peningkatan psikologi ruang interior.
Sebenarnya, bidang ilmu desain interior terletak antara teknik dan seni, karena tanpa adanya teknik, maka desain tidaklah aman, sebaliknya tanpa mempertimbangkan aspek estetika dan seni, maka desain tidak akan menarik.
Suatu desain yang tidak mempertimbangkan aspek teknik, berarti mengabaikan proses pembangunannya, akibatnya desain yang dihasilkan tidak akan aman dipergunakan dan pasti akan mengakibatkan kecelakaan bagi penggunanya.
Sebaliknya, apabila suatu desain hanya melulu mempertimbangkan aspek teknik saja, tanpa mempertimbangkan estetika, maka desain tersebut tidak akan laku dijual karena tidak ada yang tertarik untuk membeli dan menggunakannya.
Oleh karena itu, desain interior benar-benar terletak di antara teknik dan seni dimana pertimbangan yang proporsional antara keduanya akan menghasilkan suatu desain yang selain indah juga nyaman dan menjamin keselamatan penggunanya.
Sebenarnya, desain interior sendiri melewati tiga langkah. Yang pertama adalah perancangan interior tetap, saat desainer interior mulai merencanakan denah existing bangunan, layout, dan lain-lain. Yang kedua adalah perancangan interior bergerak, yaitu perancangan desain interior yang bersifat mikro seperti pembuatan furniture, dan desain produk. Yang ketiga adalah perancangan dekoratif, yang bersifat menghias dengan berbagai imajinasi desainer.